Senin, 31 Maret 2014

Analisis Air Kristal



ANALISIS  AIR  KRISTAL

1.      TUJUAN PERCOBAAN
·         Mahasiswa mampu menganalisis secara kualitaif dan kuantitatif suatu air Kristal

2.      ALAT DAN BAHAN
Ø  Alat yang digunakan
·         Tabung reaksi
·         Bunsen
·         Kaca arloji
·         Rak tabung reaksi
·         Cawan penguap
·         Krus porselin + tutup
·         Penjepit
·         Spatula
·         Segitiga dan kaki tiga

Ø  Bahan yang digunakan
       2.1 Identifikasi Hidrat
·         K2Cr2O7
·         BaCl2
·         Boraks
       2.2 Reversibillitas Hidrat
·         CoCl2.x H2O
        2.3 Deliquescence dan Efflorescence
·         Na2CO3.10 H2O
·         CuSO4.5 H2O
·         Kal(SO4)2.10 H2O
·         CaCl2
      2.4 Jumlah Air Kristal
·         CuCl2.x H2O




3.      DASAR TEORI
Pada umumnya Kristal suatu senyawa kimia bila diletakkan beberapa lama di udara akan mengadsorbsi air pada permukaannya. Jumlah air yang diadsorbsi relative kecil dan bergantung pada kelembapan udara. Hal ini dapat dilihat dari permukaanya yang basah.
Terdapat pula Kristal yang mengandung sejumlah air yang terikat secara kimia dalam Kristal tersebut. Kristal-kristal ini, biasanya merupakan garam ionic. Air yang terdapat di dalamnya disebut air Kristal dan biasanya berikatan dengan kationnya.
Air Kristal yang terdapat pada senyawa, mempunyai jumlah tertentu dan relatif mudah dihilangkan melalui pemanasan pada suhu diatas titik didih air . sebagai contoh adalah hidrat tembaga (II) klorida yang dapat diubah menjadi tembaga (II) klorida melalui pemanasan pada suhu 100oC.
           Reaksi penghilangan air Kristal pada pemanas :
                                                                                     110oC
                        CuCl2.xH2O  → CuCl2 + H2O
Reaksi diatas dikenal dengan reaksi dehidrasi. Pada dehidrasi, terjadi perubahan Kristal dan warnanya. Perubahan ini juga bergantung pada pemanasannya, apakah sempurna atau tidak. Sebagai contoh Kristal CoCl2.6H2O bewarna merah, jika dipanaskan sampai CoCl2.6H2O akan bewarna violet, tetapi jika dipanaskan sempurna dia akan berubah menjadi biru.
Adanya senyawa hidrat apabila diletakkan di udara terbuka akan melepaskan air. Banyak air yang dilepaskan bergantung pada kelembapan udara., makin besar makin sedikit air yang dilepaskan. Proses pelepasan air ini disebut efflorescence, misalnya CoCl2.6H2O. tetapi ada juga senyawa yang bila diletakkan di udara akan menyerap air dan mencair bila diletakkan lebih lama lagi. Senyawa yang demikian disebut deliquescence, misalnya Kristal NaOH. Tidak hanya air di udara, tetapi dapat juga menyerap air dari laruatan sedemikian rupa sehingga larutan tersebut bebas air. Senyawa yang demikian disebut desicant atau zat pengering. Jadi desicant menyerap air tidak hanya di udara tetapi dilarutan juga.
Beberapa senyawa juga menghasilkan air pada saat pemanasan, tetapi senyawa tersebut bukan senyawa hidrat yang sebenarnya. Air yang dihasilkan tersebut merupakan proses penguraian dan bukan merupakan proses penghilangan air melalui dehidrasi. Senyawa-senyawa organic terutama bersifat tersebut diatas.
Penguraian dengan menghasilkan air, bukan merupakan proses reversible. Penambahan air kedalam senyawa yang terurai tersebut, tidak akan mengembalikan senyawa ke bentuk asalnya. Senyawa yang merupakan senyawa hidrat yang sebenarnya, akan mengalami dehidrasi secara reversible. Penambahan air kedalam CoCl anhidirida, akan menghasilkan CoCl.2H2O. Bila cukup air yang ditambahkan, maka akan diperoleh larutan yang mengandung hidrat ion Cu2+ .
Semua hidrat ionic larut dalam air dan dapat diperoleh kembali melalui kristalisasi dan larutannya. Jumlah air yang terikat bergantung kepada cara pembuatan hidrat tersebut.

4.      KESELAMATAN KERJA
Jangan menyentuh Kristal langsung dengan tangan, gunakan spatula untuk menaganinya.

5.      LANGKAH KERJA
      5.1 Identifikasi Hidrat
            1.      Memanaskan sejumlah air Kristal 0.5 gr di dalam tabung reaksi
            2.      Mencatat jika ada tetesan air di dinding tabung
            3.      Mencatat perubahan yang terjadi
            4.      Melarutkan dalam air (amati warna), jika perlu dipanaskan

            5.2  Reversibilitas Hidrat
              1.      Memanaskan lebih kurang 0,3 gr, Kristal di dalam cawan penguapan sampai warnanya
   berubah sempurna
              2.      Melarutkan residu dengan air di dalam cawan penguapan
              3.      Memanaskan larutan sampai mendidih dan kering
              4.       Mencatat perubahan warna
              5.       Membiarkan dan mencatat perubahan warna

             5.3  Deliquescence dan Efflorescence
             1.      Memempatkan tiap Kristal berikut di kaca arloji yang terpisah
             2.      Meletakkan senyawa-senyawa tersebut ke cawan penguapan
             3.      Mencatat perubahan yang terjadi warna dan kelembapannya
             4.      Mengamati sample selama dilaboratorium

             5.4  Jumlah Air Kristal
            1.      Membersihkan porselin krusibel dan tutupnya dengan HNO3 6M
            2.      Membilas dengan aquadest
            3.      Memanaskan krusibel beserta tutupnya di atas segitiga dan sampai kemerahan selama 2
menit
            4.      Menimbang setelah dingin dengan ketelitian 0,001 gr
            5.      Memasukkan 1 gr sampel yang tidak diketahui ke dalam krusibel
            6.      Metimbang krusibel serta isinya
            7.      Meletakkan krusibel di segitiga dengan tutup yang jauh dari pusat, panaskan lagi
            8.      Menunggu selama 10 menit, pusatkan lagi tutupnya dan dinginkan
            9.      Menimbang lagi sampai diperoleh berat konstan
           10.   Mengamati residu yang diperoleh, menambahkan air kedalm krusibel sampai 2/3 bagian
            terisi air bila residu tidak larut, maka panaskan perlahan-lahan.

6.      DATA PERCOBAAN
a.      Identifikasi Hidrat
Zat
Apakah terdapat H2O pada dinding?
Warna residu
Apakah larut dalam air?
Apakah mempunyai air Kristal?
K2Cr2O7
Tidak
Merah
Larut
Tidak ada
BaCl2
Ya
Putih
Larut
Ada
Boraks
Ya
Putih
Larut
Ada


b.    - Beri kesimpulan dari hasil pengamatan Anda !
       - Apakah dehidrasi dan hidrasi CoC­l­ , Reversibel ?

Perubahan warna :
Cocl2.6H2O         dipanaskan                CoCl + H2O      dilarutkan          CoCl2 + H2O
    (Ungu)                                     (Biru Tua)                               (Violet)

CoCl2 + H2O   didihkan/kering                CoCl
(Violet)                                        (Biru Tua)

Hasil Pengamatan
Warna awal CoCl2. 6H2O adalah Ungu, setelah dipanaskan didalam cawan penguap warnanya berubah menjadi biru tua. Setelah dilarutkan dengan air warnanya berubah menjadi violet. Setelah dipanakan sampai mendidih hingga kering warna violet berubah menjadi warna biru tua kembali.

Kesimpulan hasil pengamatan
Zat CoCl2. 6H2O merupakan zat yang reversible, ditandai dengan perubahan warna yang dapat kembali ke warna semula saat dikeringkan.
                  c.   Deliquescence dan Efflorescence

Setelah pengamatan di dapat data :
Zat
Pengamatan
Kesimpulan
Na2Co3.10 H2O
Larutan melepaskan air, hal ini dibuktikan dengan pengurangan berat yang terjadi.setelah pengamatan
Efflorescence
CuSO4.5 H2O
Larutan melepaskan air, hal ini dibuktikan dengan pengurangan berat yang terjadi.setelah pengamatan
Efflorescence
Kal(SO4)2.10 H2O
Larutan melepaskan air, hal ini dibuktikan dengan pengurangan berat yang terjadi.setelah pengamatan
Efflorescence
CaCl2 . 6H2O
Larutan menyerap air dan mencair saat lebih lama diletakkan di udara terbuka, zar tersebut bersifat hidroskopis
Deliquescence


d.     Jumlah Air Kristal
·         Massa krusibel + tutup                       = 52,2gr
·          Massa krusibel + tutup + hidrat         = 53,2 gr
·         Massa krusibel + tutup + residu         = 52,66 gr
·          Massa hidrat padat                            = 53,2 gr – 52,2 gr = 1 gr
·          Massa residu                                      = 53,2 gr- 52,66 gr = 0,54 gr
·           Massa H2O yang hilang                   =1 gr- 0,54 gr = 0,46 gr
·           % H2O dalam residu                         = 46 %
·            Jumlah air Kristal                              = 6,14465
·            Rumus molekul dari hidrat   = CoCl2.6 H2O      
 Apakah residu larut dalam air          = laru
·         H2O dalam residu       Massa H2O yang hilang x 100
                                                           Massa hidrat padat
                                                = 0,46 gr x 100
                                                = 46 %
·         Jumlah air Kristal : CoCl2.x H2O  →  CoCl2+x H2O
Mol CoCl2                               = mol CoCl2
gram CoCl2.x H2O                  gram CoCl2
Mr CoCl2.x H2O                          Mr CoCl2

                  1 gr                        =          0,54 gr  
129,839 + 18 x gr/mol                     129,839 gr/mol


x         =  59,726 mol
                   9,72 mol
            =   6,14465       

% kesalahan     = praktek – teori  x100
                                    praktek           
                        = 6,14465 – 6 x 100
                                     6
                        = 2,41 %

7.      PERTANYAAN
1)      Tuliskan macam-macam air Kristal ?
2)      Tuliskan 10 zat yang mengandung air Kristal?
Jawab :
1)      - Hidratasi adalah air yang oleh ion-ion dalam Kristal dan berbentuk H2O
       - Konstitusi adalah air yang merupakan bagian mol zat padat tetapi tidak    berbentuk H2O
2)      CaCl2, boraks, Kal(SO4)2, NaOH, CuCl2, K2Cr2O7, CoCl2, BaCl2, Na2Co3, dan CuSO4

8.      ANALISA DATA
Setelah melakukan percobaan analisi air Kristal dapat dianalisa bahwa senyawa yang mengandung air Kristal ketika dipanaskan dalam tabung reaksi, maka akan menghasilkan tetesan air pada dinding tabung reaksi.
Senyawa yang mengalami dehidrasi reversible merupakan senyawa yang dapat melepaskan H2O ke udara pada saat dipanaskan hingga mengalami perubahan warna dan fisik. Namun setelah didiamkan di udara selama beberapa menit, maka akan menyerap H2O yang dilepaskan . Pada percobaan telah didapat rumus molekul jumlah air Kristal yaitu CoCl2.6H2O.

9.      KESIMPULAN :
·         Deliquescence adalah senyawa yang bila diletakkan di udara akan menyerap air dan mencair bila diletakkan lebih lama lagi.
      Contoh : CaCl2
·         Efflorescence adalah larutan atau senyawa yang melepaskan air, dengan ditandai dengan pengurangan berat
            Contoh : Na2Co3.10 H2O, CuSO4.5 H2O, Kal(SO4)2.10 H2O
·         BaCl2 dan boraks mempunyai air Kristal itu dapat dibuktikan dari hasil pengamatan. Saat dipanaskan BaCl2 langsung menggumpal, dan terdapat tetesan air di dinding tabung. dan Boraks saat dipanaskan lama kelamaan zat menggumpal dan terdapat tetesan air di dinding tabung.
·         Larutan Reversibel adalah larutan yang dapat berubah kembali dari produk menjadi reaktan. contoh : CoCl2.x H2O
·         % H2O dalam residu dapat dicari dengan menggunakan rumus :
       H2O dalam residu               =  Massa H2O yang hilang x 100%
                                                                   Massa hidrat padat
·         Perhitungan dari hasil praktek :
·           % H2O dalam residu                            = 46 %
·          Jumlah air Kristal                                  = 6,1238
·          Rumus molekul dari hidrat                   = CoCl2.6 H2O
·          % kesalahan                                          = 2,0216206 %











DAFTAR PUSTAKA
Jobsheet” Penuntun Praktikum Kimia Terapan” Politeknik Negeri Sriwijaya. Palembang. 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar